Minggu, 20 November 2011

linux BlankOn

BAB I
PENDAHULUAN

Kata “Linux” saat ini semakin banyak didengar oleh pecinta Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Saat ini, Linux telah menjadi sistem operasi alternatif yang banyak digunakan berbagai kalangan, seperti kalangan bisnis, pendidikan, dan pemerintahan. Hal ini disebabkan karena Linux bersifat terbuka dan merdeka. Siapapun bisa mengembangkannya dan menggunakannya secara bebas.
Linux memiliki berbagai varian yang tiap varian memiliki “rasa” yang berbeda-beda. Varian-varian ini disebut dengan distribusi Linux atau lebih dikenal dengan istilah Distro Linux. Distro Linux saat ini berjumlah ratusan dan jumlahnya akan semakin bertambah karena sifat Linux yang terbuka. Distro Linux juga bisa dimodifikasi untuk membuat sebuah Distro Linux baru yang disebut dengan Distro turunan.
Distro Linux yang akan dibahas pada makalah ini adalah BlankOn Linux yang merupakan Distro Linux buatan anak bangsa yang diturunkan dari Distro Linux Ubuntu. Kelebihan Distro BlankOn daripada Distro Linux lainnya adalah penggunaan Bahasa Indonesia pada antarmukanya serta temanya memiliki ciri khas Indonesia, sehingga sangat cocok untuk digunakan bagi orang Indonesia. BlankOn Linux merupakan salah satu distro Linux yang berisikan piranti lunak (software) yang dapat digunakan untuk keperluan desktop, laptop, dan workstation. BlankOn Linux diturunkan dari sebuah distro Linux yang sangat terkenal akan kemudahan pengunaannya, yaitu Ubuntu. Dengan dipadukan oleh berbagai pernak–pernik khas Indonesia, Distro ini sangat cocok digunakan untuk pengguna komputer di Indonesia. BlankOn Linux dikembangkan oleh Yayasan Penggerak Linux Indonesia (YPLI) bersama Komunitas Ubuntu Indonesia. Pengembangan BlankOn dilakukan secara terbuka dan gotong royong, sehingga siapa saja bisa turut berkontribusi untuk mengembangkan BlankOn agar menjadi lebih baik. BlankOn Linux juga bisa didapatkan oleh siapa saja tanpa perlu membayar untuk mengunduhnya. Bahkan, Anda bisa mendistribusikannya dan membagi-baginya secara bebas tanpa batas kepada siapa saja.
Tujuan dari pengembangan BlankOn Linux adalah menghasilkan Distro Linux yang sesuai dengan kebutuhan pengguna komputer umum di Indonesia, khususnya untuk kebutuhan pendidikan, perkantoran dan pemerintahan. Tidak seperti Distro Linux lainnya, di dalam CD BlankOn Linux sudah tersedia dukungan dari format multimedia tertutup seperti MP3, DVD, dsb. Selain itu, BlankOn Linux juga ditujukan sebagai alternatif sistem operasi komputer yang saat ini pangsa pasarnya dikuasai oleh sistem operasi Microsoft Windows. Selain itu, BlankOn juga diharapkan dapat menjadi motor penggerak atau motivator bangsa Indonesia untuk menggunakan dan mengembangkan piranti lunak berlisensi bebas dan terbuka. BlankOn Minimalis adalah salah satu varian dari distribusi BlankOn Linux yang dibuat khusus untuk berjalan dengan ringan pada PC lama dengan minimal RAM 128 MB.
Yang sudah dilakukan saat ini untuk minimalis adalah dengan menghilangkan beberapa applet yang tidak terlalu dibutuhkan untuk PC lama, memasang aplikasi yang ringan untuk perkantoran dan internet, konfigurasi gconf, dan artwork yang mendukung RAM yang kecil.




BAB II
ISI

A.    SEJARAH BLANKON
Nama BlankOn berasal dari nama penutup kepala beberapa suku/budaya yang ada di Indonesia, antara lain suku Jawa, suku Sunda, dan daerah lainnya. Dari asal kata tersebut, BlankOn diharapkan menjadi penutup atau pelindung dari ketergantungan dengan piranti lunak tertutup. Selain itu, nama BlankOn juga bisa diartikan menjadi Blank (angka biner 0) dan On (angka biner 1) BlankOn diharapkan menjadikan orang yang belum sadar menjadi sadar bahwa Linux bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan keterampilan dalam bidang Teknologi Informasi. BlankOn Linux pertama kali dikembangkan oleh YPLI pada tahun 2004 dengan nama kode “Bianglala”. Pada saat itu, BlankOn merupakan turunan dari distro Fedora Core 3. Namun, rilis BlankOn pada saat itu berakhir sampai versi 1.1 dan akhirnya mati suri.
Beberapa tahun kemudian, yaitu pada tahun 2007, pengembangan BlankOn Linux mulai dibangkitkan kembali oleh YPLI. BlankOn Linux yang sebelumnya diturunkan dari Fedora Core kini diganti menjadi Ubuntu. BlankOn Linux direncanakan akan dirilis sesuai dengan siklus rilis Ubuntu, yaitu setiap 6 bulan sekali atau 2 kali setahun. Setiap rilis BlankOn Linux akan diberi tema dan ciri khas yang berbeda sesuai dengan budaya yang ada di Indonesia. Akhirnya, pada akhir tahun 2007, BlankOn Linux versi 2.0 dirilis dengan nama kode “Konde”. Versi ini diturunkan dari Ubuntu versi 7.10. Kemudian, pada pertengahan tahun 2008, BlankOn Linux versi 3.0 dirilis dengan nama kode “Lontara”. Versi yang berbasis Ubuntu 8.04 LTS ini menggunakan tema khas Sulawesi Selatan, terlihat dari pengunaan karya seni Kapal Pinisi pada gambar latar belakangnya. Anda juga dapat menulis aksara Lontara' yang merupakan aksara khas suku Bugis. Pada bulan November 2008, BlankOn Linux 4.0 dirilis dengan nama kode “Meuligoe”. Ciri khas yang digunakan pada versi ini adalah Aceh, dengan warna dominan hijau. Pada rilis ini, Logo BlankOn diganti sehingga lebih modern. Versi ini dibuat berbasis Ubuntu versi 8.10. Rilis terakhir pada saat buku ini ditulis adalah BlankOn Linux 5.0, dengan nama kode “Nanggar”. Versi ini berbasis Ubuntu 9.04.

B.     PENGERTIAN  BLANKON
BlankOn adalah distro Linux yang dikembangkan oleh Yayasan Penggerak Linux Indonesia (YPLI) secara terbuka dan gotong-royong bersama komunitas Linux lainnya di Indonesia. BlankOn 2.0 Konde yang berbasis distro Linux Ubuntu 7.10 Gutsy Gibbon ini dikembangkan YPLI bersama komunitas Ubuntu Indonesia. BlankOn versi sebelumnya (1.0 dan 1.1) berbasis distro Fedora. Selain itu, BlankOn juga tutup kepala khas beberapa suku/budaya di Indonesia, antara lain suku Jawa (sebagian besar berasal dari provinsi Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur), suku Sunda (sebagian besar berasal dari provinsi Jawa Barat dan Banten), suku Madura, suku Bali, dan lain-lain. BlankOn berarti blank (bilangan biner 0) dan on (bilangan biner 1) atau topi digital (modern) dengan tampilan klasik (kuno). Arti lain kata BlankOn adalah perubahan dari blank (kosong) menjadi on (menyala atau berisi). Arti filosofi BlankOn adalah harapan agar pengguna distro BlankOn berubah dari belum sadar (kosong) menjadi sadar (berisi) bahwa ada Linux yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan skill di bidang TI, martabat, dan kemandirian bangsa Indonesia.

C.     KEUNGGULAN BLANKON
Tujuan pengembangan distro Linux BlankOn adalah menghasilkan distro Linux yang sesuai dengan kebutuhan pengguna komputer umum di Indonesia, khususnya untuk dunia pendidikan, perkantoran, dan pemerintahan. BlankOn 2.0 mendukung multimedia seperti mp3, vcd, dan dvd, serta memiliki thema atau tampilan grafis yang khas Indonesia. Pengembangan BlankOn akan terus dilakukan secara terbuka dalam forum publik. Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan rilis BlankOn satu hingga dua kali setahun
Berikut Versi/Catatan Rilis BlankOn serta keunggulan dari setiap versinya:
1.      BlankOn 1.0
Nama kode             : Bianglala
2.      BlankOn 2.0
Nama kode             : Konde
DiriliS                    :15 November 2007

3.      BlankOn 3.0
Pada tanggal 27 april 2008 Yayasan Penggerak Linux Indonesia (YPLI) dan Komunitas Ubuntu Indonesia melepas distribusi BlankOn Linux versi 3.0 yang diberi nama Lontara. Dengan menghadirkan filosofi, kemudahan, dan kehandalan yang ditawarkan Ubuntu Linux sebagai distribusi aslinya, BlankOn Linux Lontara dikembangkan dengan menggunakan Ubuntu Hardy Heron (versi 8.04) sebagai basis utamanya secara terbuka dan bersama-sama untuk menghasilkan distro Linux khas Indonesia, khususnya untuk dunia pendidikan, perkantoran dan pemerintahan.
Fitur-fitur utamanya di antara lain adalah kesiapan multimedia (mampu memutar DVD/mp3 dan beragam format proprietari lainnya) dan tersedianya aplikasi keuangan. “Lontara sudah lebih matang, kaya dan indah dibanding rilis-rilis sebelumnya. Sudah tidak ada alasan bagi instansi-instansi pemerintah untuk tetap menggunakan perangkat lunak tertutup dan berbayar”, ujar Farhan Perdana yang mengomandoi proyek BlankOn 3.0 ini.
Edisi Lontara kali ini selain menampilkan fitur uniknya, yaitu membuat penggunanya dapat menulis dan membaca dalam aksara tradisional Lontara’ yang digunakan di Sulawesi, juga dibuat dalam dua varian utama, yaitu versi Standar yang ditujukan untuk komputer-komputer modern dan versi Minimalis, yang ditujukan untuk komputer-komputer jenis lama yang masih banyak digunakan di Indonesia. Dalam versi Minimalis, telah terinstal pula uji coba program peramban Wikipedia tanpa perlu terkoneksi ke Internet yang diberi nama Daluang. Walau belum berfungsi penuh (hanya fungsi pencarian dan penampilan artikel yang baru dapat dinikmati), Daluang diharapkan dapat segera dicoba dan memperoleh masukan dari masyarakat. BlankOn Linux Lontara menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa utama yang digunakan pada antarmukanya, dan diharapkan dapat menjadi alat sosialisasi istilah-istilah bidang komputer pada Bahasa Indonesia yang selama ini dianggap aneh dan membingungkan.
BlankOn Linux Lontara juga dikembangkan dengan maksud sebagai pelatihan bagi para pengembang dalam negeri dalam hal kolaborasi online dan pengembangan produk perangkat lunak bebas/terbuka, yang mana proses pengembangannya total dilakukan secara online menggunakan jalur situs web, milis dan kanal #blankon di server IRC irc.freenode.net.
Jika selama ini orang mengenal operating system semacam Windows buatan Microsoft atau Linux yang berskala internasional, maka Indonesia pun ternyata sudah memilikinya. Ini murni operating system lokal. Di samping gratis, dahi pengguna komputer nantinya juga tidak perlu berkerut memahami berbagai instruksi yang menyulitkan karena sepenuhnya telah menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa setempat lainnya. Ini dibuktikan pada Yayasan Penggerak Linux Indonesia atau YPLI yang tengah mengembangkan operating system berbasis Linux bernama BlankOn Lontara. Karena berbasis lokal, bahasa di dalam perangkat lunak itu tentu menggunakan bahasa Indonesia. "Nama Lontara memang sangat melekat dengan masyarakat Bugis- Makassar. Memang, salah satu tujuan distribusi operating system ini dapat mengusung unsur kebudayaan Sulawesi Selatan. BlankOn Lontara sama halnya dengan operating system lain seperti Windows dan MacOS. BlankOn Lontara juga digunakan untuk mendukung kegiatan komputasi pribadi. Operating system ini bersifat free open source alias tidak memungut biaya untuk dimanfaatkan serta siapa saja bisa mengembangkankannya karena source code-nya tidak dirahasiakan.
Berikut gambaran umum BlankOn Lontara antara lain, yaitu:
·      Menggunakan basis Ubuntu 8.04 dengan ribuan perangkat lunak yang tersedia pada repositori dalam jaringan.
·      Linux kernel 2.6.24, GNOME 2.22, GIMP, Inkscape, Gnucash dan masih banyak lagi.
·      Antarmuka pengguna yang menggunakan Bahasa Indonesia.
·      Dukungan multimedia yang lebih baik, Anda dapat langsung memutar mp3 dan DVD sesaat selesai menginstal BlankOn 3.0.
·      Tema dan tampilan grafis yang khas Indonesia.
·      Didukung oleh beberapa software.
ØVersi Standar
   o   OpenOffice.org 2.4
   o   Perambah web Firefox 3
   o   Program surat elektronik Evolution
Ø  Versi Minimalis
   o   Abiword dan Gnumeric untuk aplikasi perkantoran
   o   Peramban web Epiphany
   o   Program surat elektronik Thunderbird
   o   Program peramban Wikipedia tanpa jaringan Daluang (tahap ujicoba).
·      Kebutuhan perangkat keras
Untuk instalasi Standar dibutuhkan RAM minimal sebesar 256 MB dan untuk minimalis 128 MB. Semakin besar RAM yang tersedia, semakin cepat proses instalasi.
4.      BlankOn 4.0
Nama kode : Meuligoe
Dirilis : 15 November 2008
BlankOn 4.0 Meuligoe yang menggunakan kata Meuligoe sebagai nama kodenya, dibuat dengan menggunakan Ubuntu Intrepid Ibex (8.10) sebagai basis utamanya. Kata Meuligoe (cara baca: meu-ligo) berdasarkan kutipan resmi Kamus Bahasa Aceh merupakan tempat kediaman, atau bangunan tambahan yang terdapat pada bangunan utama, yang biasanya terdapat di bagian paling depan dari sebuah bangunan (teras) tanpa dinding dengan tiang pilar yang banyak, yang fungsi utamanya untuk memuliakan tamu yang berkunjung, dan juga bisa digunakan sebagai tempat bertukar pikiran (Sumber: Bukhari Daud dan Mark Curie).
Meuligoe kadang juga bisa diartikan sebagai istana. Namun ada juga yang mengistilahkan Meuligoe sebagai pendopo. Dari sumber yang bisa dipercaya mengatakan Meuligoe itu memiliki arti mahligai, dipakai sebagai sebutan untuk Istana Aceh (Meuligoe Aceh), yang sebelumnya disebut Darut Donya.
BlankOn 4.0 Meuligoe memiliki dua varian untuk dapat menjangkau pengguna komputer dari tipe mutakhir hingga para pengguna komputer lama yang memiliki keterbatasan. Varian-varian tersebut diberi nama Standar dan Minimalis. BlankOn 4.0 Meuligoe memiliki dua alternatif instalasi yaitu Live CD dan alternate (instalasi dalam mode teks).
Gambaran umum BlankOn 4.0 antara lain, yaitu:
·      Menggunakan basis Ubuntu 8.10 dengan ribuan perangkat lunak yang tersedia pada repositori dalam jaringan.
·      Linux kernel 2.6.27, GNOME 2.24, GIMP, Inkscape, Gnucash dan masih banyak lagi.
·      Antarmuka pengguna yang menggunakan Bahasa Indonesia.
·      Dukungan multimedia yang lebih baik, Anda dapat langsung memutar mp3 dan DVD sesaat selesai menginstal BlankOn 4.0.
·      Tema dan tampilan grafis yang khas Indonesia.
·      Menggunakan memori swap virtual dengan modul kernel compcache yang memungkinkan LiveCD berjalan mulus walau RAM terbatas.
·      Didukung oleh beberapa software.
  Ø  Versi Standar
     o   OpenOffice.org 2.4
     o   Peramban web Firefox 3
     o   Program surat elektronik Evolution
  Ø  Versi Minimalis
     o   Abiword dan Gnumeric untuk aplikasi perkantoran
     o   Peramban web Epiphany
     o   Program surat elektronik Thunderbird
     o   Program peramban Wikipedia tanpa jaringan Daluang (tahap ujicoba).
5.      BlankOn 5.0
Nama kode            : Nanggar
Dirilis                    : 16 Juni 2009
        Beberapa fitur khas baru yang dibawa oleh Nanggar di antaranya adalah Desktop Berkonteks yang dikembangkan oleh Tim Pengembang BlankOn, yang mampu mengganti tema serta gambar latar desktop sesuai jam komputer atau kondisi cuaca yang sedang berlaku saat itu. Fitur khas lain pada BlankOn Nanggar adalah edisi terkini proyek Aksara Nusantara yang mempersembahkan kemampuan menulis dan menayangkan teks dalam aksara Batak Toba.
Ø  Fitur BlankOn Nanggar secara umum::
·      Desktop Berkonteks + GNOME 2.26
·      Program Perkantoran: OpenOffice 3.0.1, GNUCash
·      GIMP 2.6.6
·      Inkscape 0.46
·      Peramban Web Firefox 3.0
·      Kernel 2.6.28
Ø  Fitur BlankOn Nanggar Minimalis:
·      Desktop LXDE 0.3.2.1
·      Program Perkantoran: AbiWord 2.6.6, GNUmeric 1.8.4, GNUCash 2.2.6
·      GIMP 2.6.6
·      Inkscape 0.46
·      Peramban Web Epiphany 2.26
·      Kernel 2.6.28
6.      BlankOn 6.0 (Ombilin)
        Secara resmi Tim Pengembang BlankOn menerbitkan BlankOn 6.0. Ada beberapa hal yang baru di Beta, yaitu :
·      Mendukung arsitektur BlankOn Ombilin amd64
·      Tema Baru (ombilin-theme)
·      Repository BlankOn Ombilin menggunakan main restricted extras extras-restricted

D.    KELEMAHAN BLANKON
              Dalam pengembangan sistem operasi Blankon (linux) masih terdapa banyak kekurangan atau kelemahan dalam menjalankan system operasi tersebut. Adapun kelemahan dari Blankon adalah:
1.      Kadar terjemahan Indonesia pada Blankon masih perlu di tingkatkan atau masih perlu perbaikan.
2.      Masih kurangnya perangkat lunak (software) pendukung dalam pengolahan data atau pengoperasian Blankon.
3.      Masih kurangnya peminat atau orang yang ingin menggunakan Blankon sebagai sistem operasi pada komputernya.
4.      Masih banyaknya orang yang belum memahami cara kerja atau sistem dari fungsi perangkat lunak (software) pendukung yang terdapat pada Blankon.




BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
            Jika perangkat lunak bebas (free software) fokus pada advokasi dengan mengedepankan empat kebebasan sebagai isu moral utama, maka Open Source Software fokus kepada metodologinya. Baik free software maupun open source software (keduanya disingkat FOSS), pada intinya memberikan kebebasan terhadap akses kode sumber. Ide dasar di balik open source adalah orang dapat menggunakan, memodifikasi, mengadaptasi, dan memperbaiki. Prasyarat utamanya adalah kebebasan akses terhadap kode sumber perangkat lunak. Definisi open source tertuang dalam OSD (Open Source Definition), yang minimal memiliki kriteria sebagai berikut:
Ø  Free Redistribution.
Ø  Source Code.
Ø  Derived Works.
Ø  Integrity of the Authors Source Code.
Ø  No Discrimination Against Persons or Groups.
Ø  No Discrimination Against Fields of Endeavor.
Ø  Distribution of License.
Ø  License Must Not Be Specific to a Product.
Ø  License Must Not Contaminate Other Software.
Ø  License Must Be Technology-Neutral.

Sabtu, 12 November 2011

Komunikasi Data

KOMUNIKASI DATA
A.    Pengertian komunikasi data.
Kata “Komunikasi” berasal dari kata telekomunikasi (termasuk didalamnya telepon, telegrafh, dan televisi) yang berarti berkomunikasi jarak jauh. Kata “data” mengacu pada fakta, konsep, dan intruksi-intruksi yang direpresentasikan dalam bentuk apapun dan telah disetujui oleh semua pihak yang menciptakan dan menggunakan data tersebut. Dalam konteks sistem informasi , data direpresentasikan sebagai unit informasi binary (bit) yang menghasilkan dan menggunakan bentuk “0” dan “1”.
Komunikasi data adalah pertukaran data (dalam bentuk  “0” dan “1”) antara dua perangkat atau lebih melalui media transmisi tertentu (misalnya kabel, dll). Komunikasi dikatakan lokal apabila perangkat komunikasi terletak di dalam satu gedung atau area geografi yang terbatas. Sedangkan komunikasi dikatakan remote (jarak jauh) apabila perangkat yang digunakan di letakkan dalam jarak yang jauh.

B.     Tujuan komuniakasi data.
Tujuan komunikasi data adalah;
1.   Memungkinkan kita untuk mengirim data dalam jumlah besar, efisien, tanpa kesalahan, dan ekonomis dari satu tempat ketempat lain.
2.     Memungkinkan penggunaan sistem komputer dan peralatan pendukungnya dari jauh (remote computer use).
3.  Memungkinkan kemungkinan pengolahan dan pengaturan data yang ada dalam berbagai macam sistem komputer.
4.      Mendapat data langsung dari sumbernya.
5.      Mempercepat penyebaran informasi.

C.    Komponen sistem komunikasi data.
Sebuah sistem komunikasi data terbentuk atas 5 komponen, yaitu;
1.      Pesan (message).
Pesan adalah informasi (data) yang ingin di komunikasikan. Dapat berupa teks, angka, gambar, suara, video, atau kombinasinya.
2.      Pengirim (sender).
Pengirim adalah perangkat yang mengirim pesan (data). Dapat berupa komputer, workstation, telepon, kamera, dan sebagainya.
3.      Penerima (receiver).
Penerima adalah perangkat yang menerima pesan. Dapat berupa komputer, workstation, telepon, dan sebagainya.
4.      Media transmisi (medium).
Media transmisi adalah jalur fisik yang di lewati pesan dari pengirim ke penerima. Dapat berupa kabel twisted-pair, kabel koaksial, kabel fiber optik, laser, ataugelombang radio (gelombang resestial atau satelit).
5.      Protokol (protocol).
Sebuah protokol adalah satu set aturan yang mengatur komunikasi data. Protokol merepresentasikan persetujuan antara perangkat-perangkat yang berkomunikasi. Tanpa protokol, dua perangkat mungkinterhubung. Akan tetapi, tidak dapat melakukan komunikasi data atau mentransmisikan datanya.

A.    Perbedaan Sinyal/Isyarat Analog Dengan Digital
a.       Sinyal Analog
Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang.
Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat analog. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa berdasarkan analisis fourier, suatu sinyal analog dapat diperoleh dari perpaduan sejumlah gelombang sinus. Dengan menggunakan sinyal analog, maka jangkauan transmisi data dapat mencapai jarak yang jauh, tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.
·   Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog. 
·   Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
·   Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.

b.      Sinyal Digital
Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat.
Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.

B.     Areal fungsional pada komunikasi data.
      Areal fungsional pada komunikasi data, yaitu;
1.      Transmition system utilization.
2.      Interfacing.
3.      Signal generation.
4.      Exchange management.
5.      Error detection and correction.
6.      Flow control.
7.      Addressing.
8.      Routing.
9.      Recovery.
10.  Message.
11.  Protection.
12.  System management.

C.    Perangkat keras komunikasi data.
Selain perangkat keras utama, esperti misalnya input device, processing device, output device, dan masstorage, dalam sistem komunikasi data juga diperlukan beberapa perangkat keras pendukung untuk memperlancar proses pengiriman data. Perangkat keras pendukung tersebut antara lain yaitu;
1.    Modem (modulator-demodulator).
Modem berfungsi untuk mengubah data dari bentuk digital kedalam bentuk analog sehingga dapat ditransmisikan.
2.    Multiplexer (mux).
Multiplexer adalah suatu alat yang memungkinkan beberapa signal mengunakan sebuah chanel transmisis bersama-sama dengan tujuan menghemat biaya transmisi.
3.    Concentrator.
Concentrator adalah alat yang fungsinya sama dengan multiplexer, yaitu menggabungkan signal data dari chanel transmisi kapasitas rendah ke chanel transmisi kapasitas tinggi. Akan tetapi, concentrator lebih mahal dibandingkan dengan multiplexer.
4.    Communication processor.
Communication processor adalah alat yang dirancang untuk melakukan tugas-tugas semacam pengaturan arus data yang dikirimkan, pendeteksian kesalahan, dan pembetulan kesalahan bila memungkinkan untuk dibetulkan. Dengan tujuan agar CPU pada computerpusat dapat melakukanproses yang lainnya dan tidak terganggu dengan tugas tambahan tersebut.